KALIMANTAN SELATAN
Kalimantan Selatan (disingkat Kalsel) adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin. Provinsi Kalimantan Selatan memiliki luas 37.530,52 km² dengan populasi hampir 4,2 juta jiwa (2019).
Provinsi ini mempunyai 11 kabupaten dan 2 kota.
DPRD Kalimantan Selatan dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989 tanggal
31 Mei 1989 menetapkan 14 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi
Kalimantan Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melalui Peraturan Pemerintah
RIS No. 21 Tahun 1950, merupakan tanggal dibentuknya provinsi Kalimantan, setelah pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS), dengan gubernur Dokter Moerjani.
Secara historis wilayah Kalimantan Selatan mula-mula dibentuk merupakan wilayah Karesidenan Kalimantan Selatan (dengan Residen Mohammad Hanafiah) di dalam Provinsi Kalimantan itu sendiri. Penduduk Kalimantan Selatan berjumlah 3.626.616 jiwa (2010).
- SEJARAH
Kawasan Kalimantan Selatan pada masa lalu merupakan bagian dari 3
kerajaan besar yang pernah secara berturut-turut memiliki wilayah di
daerah ini, yakni Kerajaan Negara Dipa, diteruskan oleh Kerajaan Negara Daha dan diteruskan oleh Kesultanan Banjar. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Kalimantan dijadikan provinsi tersendiri dengan gubernur pertama Gubernur Ir. Pangeran Muhammad Noor yang menjabat sampai dibuatnya Perjanjian Linggarjati.
ALRI Divisi IV (A)
Sejarah pemerintahan di Kalimantan Selatan juga diwarnai dengan terbentuknya organisasi Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) Divisi IV di Mojokerto, Jawa Timur yang mempersatukan kekuatan dan pejuang asal Kalimantan yang berada di Jawa. Dengan ditandatanganinya Perjanjian Linggarjati
menyebabkan Kalimantan terpisah dari Republik Indonesia. Dalam keadaan
ini pemimpin ALRI IV mengambil langkah untuk kedaulatan Kalimantan
sebagai bagian wilayah Indonesia, melalui suatu proklamasi yang ditandatangani oleh Gubernur ALRI Hasan Basry di Kandangan 17 Mei 1949
yang isinya menyatakan bahwa rakyat Indonesia di Kalimantan Selatan
memaklumkan berdirinya pemerintahan Gubernur tentara ALRI yang
melingkupi seluruh wilayah Kalimantan Selatan (dan tengah). Wilayah itu
dinyatakan sebagai bagian dari wilayah RI sesuai Proklamasi kemerdekaaan
17 Agustus 1945. Upaya yang dilakukan dianggap sebagai upaya tandingan
atas dibentuknya Dewan Banjar oleh Belanda.
Pembentukan Provinsi Kalsel
Menyusul kembalinya Indonesia ke bentuk negara kesatuan kehidupan
pemerintahan di daerah juga mengalamai penataaan. Provinsi Kalimantan
pada masa itu terdiri atas 3 (tiga) karesidenan yaitu Karesidenan
Kalimantan Barat, Karesidenan Kalimantan Selatan dan Karesidenan
Kalimantan Timur. Provinsi Kalimantan, kemudian dipecah menjadi 3
provinsi, masing-masing Kalimantan Barat, Timur dan Selatan yang
dituangkan dalam UU No.25 Tahun 1956. Berdasarkan UU No.21 Tahun 1957,
sebagian besar daerah sebelah barat dan utara wilayah Kalimantan Selatan
dijadikan Provinsi Kalimantan Tengah. Sedangkan UU No.27 Tahun 1959
memisahkan bagian utara dari daerah Kabupaten Kotabaru dan memasukkan
wilayah itu ke dalam kekuasaan Provinsi Kalimantan Timur. Sejak saat itu
Provinsi Kalimantan Selatan tidak lagi mengalami perubahan wilayah, dan
tetap seperti adanya. Adapun UU No.25 Tahun 1956 yang merupakan dasar
pembentukan Provinsi Kalimantan Selatan kemudian diperbaharui dengan UU
No.10 Tahun 1957 dan UU No.27 Tahun 1959.
- Geografi
Secara geografis, Kalimantan Selatan berada di bagian tenggara pulau
Kalimantan, memiliki kawasan dataran rendah di bagian barat dan pantai
timur, serta dataran tinggi yang dibentuk oleh Pegunungan Meratus di
tengah.
Keanekaragaman hayati
Kalimantan Selatan terdiri atas dua ciri geografi utama, yakni
dataran rendah dan dataran tinggi. Kawasan dataran rendah kebanyakan
berupa lahan gambut hingga rawa-rawa sehingga kaya akan sumber
keanekaragaman hayati satwa air tawar. Kawasan dataran tinggi sebagian
masih merupakan hutan tropis alami dan dilindungi oleh pemerintah.
Sumber Daya Alam
Kehutanan: Hutan Tetap (139.315 ha), Hutan Produksi (1.325.024 ha), Hutan Lindung (139.315 ha), Hutan Konvensi (348.919 ha)
Perkebunan: Perkebunan Negara (229.541 ha)
Bahan Galian: batu bara, minyak, pasir kwarsa, biji besi, dll
- Perekonomian
Tenaga kerja
Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga
kerja. Pada bulan Februari 2012 tercatat sebanyak 38,20 persen tenaga
kerja diserap sektor pertanian. Sektor perdagangan adalah sektor kedua
terbesar dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu sebesar 20,59 persen.
Status pekerja di Kalimantan Selatan masih didominasi oleh pekerja yang
bekerja di sektor informal. Pada Februari 2012 sebanyak 63,20 persen
adalah pekerja di sektor informal. Sebagian besar dari pekerja tersebut
berstatus berusaha sendiri (19,66 persen), berusaha dibantu buruh tidak
tetap (18,92 persen) serta pekerja bebas dan pekerja tak dibayar (24,61
persen). Pekerja di sektor formal tercatat sebanyak 36,80 persen yaitu
terdiri dari pekerja dengan status buruh/karyawan (33,35 persen) dan
status berusaha dibantu dengan buruh tetap (3,45 persen).
Pertanian & Perkebunan
Hasil utama pertanian adalah padi, di samping jagung, ubi kayu dan
ubi jalar. Sedangkan buah-buahan terdiri dari jeruk, pepaya, pisang,
durian, rambutan, kasturi dan langsat. Untuk perkebunan adalah kelapa sawit.
Industri
Industri di Kalimantan Selatan didominasi oleh industri manufaktur
mikro dan kecil, disusul oleh industri manufaktur besar dan sedang. Sampai pada tahun 2010, jumlah unit usaha berjumlah 60.432 unit, meningkat 10,92% dibandingkan pada tahun 2009.
Keuangan & Perbankan
Ditinjau kinerjanya pada tahun 2009, perbankan di Kalimantan Selatan
mencatat pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya
sebagai imbas krisis finansial global. Namun beberapa indikator masih
mencatat pertumbuhan yang positif. Volume usaha perbankan (asset) Kalsel
tumbuh 13,3% dari akhir tahun 2008 sehingga mencapai Rp21,24 triliun.
Pertumbuhan asset ini terutama ditopang oleh pertumbuhan kredit dan DPK.
Dana masyarakat yang dihimpun perbankan Kalsel pada akhir tahun
2009 mencapai Rp18,33 triliun atau tumbuh 13% (y-o-y). seluruh jenis
rekening dalam bentuk giro, tabungan, maupun deposito menunjukkan
pertumbuhan yang positif yakni masing-masing sebesar 10,51% (y-o-y), 17%
(y-o-y), dan 5,86% (y-o-y).
Sementara itu dari sisi penyaluran kredit, pada akhir Desember
2009 jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp13,95 triliun atau tumbuh
16% (y-o-y). pertumbuhan kredit ini terutama ditopang oleh kredit
konsumsi dan kredit investasi yang tumbuh cukup tinggi yakni sebesar
24,81% (y-o-y) dan 30,42% (y-o-y).
Dengan perkembangan tersebut, fungsi intermediasi perbankan yang
dicerminkan oleh rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) pada tahun 2009
menunjukkan peningkatan yaitu dari 74% pada tahun 2008 menjadi 75,7%.
Sementara itu, berkat kerja keras semua pihak yang berwenang, risiko
kredit pada tahun 2009 terjaga pada level yang aman yakni dengan rasio
NPL sebesar 2,14% lebih rendah dari rasio NPL pada akhir tahun 2008 yang
mencapai 4,76%.
Jumlah lembaga perbankan di Kalimantan Selatan terdiri dari 15
bank umum konvensional, 6 bank umum syariah, 24 bank perkreditan rakyat
(BPR) serta 1 BPR Syariah, dengan jaringan sebanyak 196 kantor, dan
dukungan 123 ATM.
- Pemerintahan
- Pariwisata
Kalimantan Selatan memiliki hampir semua jenis objek wisata alam
seperti laut, pantai, danau, dan gunung. Selain itu pariwisata
Kalimantan Selatan juga banyak menjual budayanya yang khas, seperti
Festival Pasar Terapung, Festival Tanglong, dan lain-lain. Disamping
wisata alam dan budaya, Kalimantan Selatan juga terkenal dengan wisata
kulinernya.
- Tarian tradisional
Secara garis besar seni tari dari Kalimantan Selatan adalah dari adat budaya etnis Banjar dan etnis Dayak. Tari Banjar berkembang sejak masa Kesultanan Banjar dan dipengaruhi oleh budaya Jawa dan Melayu, misalnya Tari Japin dan Tari Baksa Kembang
Rumah Adat
Rumat adat Kalimantan Selatan adalah Rumah Banjar dengan ikon utamanya adalah Bubungan Tinggi.Makanan dan Minuman
Setiap kawasan di Kalimantan Selatan, memiliki makanan sebagai ciri-ciri khas daerah, seperti daerah Hulu Sungai Selatan dengan dodol dan ketupat khas kandangan-nya, Barabai dengan apam dan kacang jaruk, Amuntai dengan kuliner dari daging itik, Martapura dengan kelepon buntut, dan Binuang dengan olahan pisang sale yang disebut rimpi, Soto Banjar, Sate Itik, Nasi Kuning, dan lain-lain.
- Seni dan Budaya
Seni Karawitan
- Sensapi (kecapi Dayak Deah)
- Gamelan Banjar
- Musik Panting (suku Banjar)
- MusikKangkurung/Kukurung/kengkulung (suku Dayak Bukit)
- Musik Bumbung
- Musik Kintung
- Musik Kangkanong
- Musik Salung
- Musik Suling
- Musik Bamban
- Musik Masukkiri (suku Bugis)
- Teater tradisional dan wayang
- Mamanda (teater tradisional suku Banjar)
- Lamut (suku Banjar)
- Madihin (suku Banjar)
- Wayang Kulit Banjar (suku Banjar)
- Wayang Gung (wayang orang suku Banjar)
- Balian(suku Dayak Bukit)
- Tarian
Tarian suku Banjar
- Baksa Kambang
- Radap Rahayu
- Kuda Gepang
- Tarian suku Banjar lainnya
Lagu
Lagu Daerah suku Banjar antara lain:- Ampar-ampar Pisang
- Sapu Tangan Babuncu Ampat
- Paris Barantai
- Lagu daerah Banjar lainnya
Rumah Adat
- Rumah Adat Suku Banjar disebut Rumah Bubungan Tinggi
- Rumah Adat Suku Dayak Bukit disebut Balai
Pakaian Adat
Pakaian Pengantin Suku Banjar
- Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut
- Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari
- Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan
- Pangantin Babaju Kubaya Panjang
Pakaian Pemuda-pemudi
- Pakaian Nanang
- Galuh Banjar
- Gedung dan Bangunan
- Tempat Ibadah
Islam
- Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Kota Banjarmasin
- Masjid Jami Banjarmasin, Kota Banjarmasin
- Masjid Jami Tuhfaturroghibin, Alalak, Kota Banjarmasin
- Masjid Muhammadiyah Kelayan, Kota Banjarmasin
- Masjid Jami Tuhfaturroghibin, Alalak, Kota Banjarmasin
- Masjid Agung Al-Karomah, Martapura, Kabupaten Banjar
- Masjid Ba'angkat, Simpur, Kabupaten Hulu Sungai Selatan
- Masjid Jami Sungai Banar, Amuntai, Hulu Sungai Utara
- Masjid Keramat Banua Halat, Kabupaten Tapin
- Masjid Pusaka Tabalong, Banua Lawas, Kabupaten Tabalong
Kristen Protestan
- Gereja Eppata GKE Banjarmasin
- Gereja Eben Ezer GKE Banjarmasin
- Something To Do
- Mengunjungi Pasar Terapung.
- Mengunjungi Festival Tanglong.
- Mengunjungi Rumah Adat.
- Something To See
- Melihat alam seperti laut, danau, dan gunung.
- Melihat Tarian Tradisional Kalimantan Selatan.
- Melihat Teater dan Pertunjukan Wayang
- Something To Buy
- Membeli makanan khas kalimantan seperti dodol dari hulu sungai, apam dan kacang jaruk dari barabai, kelepon buntut dari martapura, dan soto banjar dari binuang.
Komentar
Posting Komentar